Thursday 6 January 2011

Santri Pewaris Negeri

Dipesantren itu hakikatnya tidak mengenal dikotomi pendidikan (ngerti gak istilah tu), perpisahan antara ilmu umum dan ilmu agama, dalam Islam semua ilmu harus dipelajari karena berasal dari sumber yang sama yaitu, Ia yang Maha Mengetahui. Nah, untuk itu, antara ilmu agama dan umum harus seimbang, tidak ada istilah 50 banding 50, tapi 100 banding 100, dua-duanya harus sama-sama dikuasai. Ingat, pemisahan antara ilmu umum dan agama adalah undang-undangnya Belanda saat menjajah dulu, sehingga kaum santri tidak diberi kesempatan untuk mengurus Negara, santri cukup pake sarung and nongkrong dimesjid. Mendobrak pemikiran ini, (teori Belanda) seorang santri haruslah memiliki karakteritik sebagai seorang pewaris negeri, diantara karakteristik tersebut:

karakteristiknya ada di buku "Santri Pewaris Negeri" miliki segera, buku wajib baca bagi santri, eks santri, yang sehari jadi santri, wali santri, alumni, dan siapapun yang ingin menjadi pewaris negeri.

buku ini dicetak terbatas, hanya beredar di Aceh dan Bandung. untuk pemesanan silahkan hubungi: 085277713679 (Musthafa Kamal)

"Buku ini menyajikan kiat-kiat yang dapat memotivasi para santri dan siapapun untuk menyelami sepak terjang santri. Pemaparan tentang hakikat pesantren dengan memunculkan nilai-nilai filosofi akan sangat menggugah setiap orang untuk mengenal dunia dan mampu menjadi pewaris negeri" ust. Zulkhairi Sofyan (Majlis 'Ala Ma'had Modern Al-Manar,

Advertiser