Tuesday, 17 May 2011

Shalihahkah Wanita?

Seorang wanita hendaknya menyadari bahwa menjadi pasangan hidup seseorang pada hakekatnya adalah suatu ibadah yang berlangsung terus menerus, sampai ajal memisahkan keduanya. Namun banyak wanita yang tidak menyadari bahwa menjadi pasangan hidup yang shalihah adalah ibadah yang akan menghantarkannya ke suatu derajat yang tinggi dan menjadi jalan bagi suami dan anak-anaknya kelak menuju ke suatu tempat yang kekal yaitu surga.



Wanita adalah figur yang dapat menentukan maju mundurnya generasi, sehingga dikatakan, kalau wanita baik, negara akan baik, kalau wanita rusak, maka negara akan ikut rusak. Berapa banyak penguasa negara yang akhirnya terpuruk karna wanita, dan berapa banyak pula sebuah negara berkembang karena wanita, contohnya saja Hitler, manusia terkejam yang penah hidup dimuka bumi, akhirnya mati karena ingin ikut istrinya mati. Bangunan Taj Mahal yang megah adalah bukti keajaiban sebuah cinta lelaki sekaliber Kaisar Shan Jahan untuk istrinya Mumtaz Mahal yang mampu berbuat apapun demi wanita yang dicintainya. Bukan sembarang wanita yang mampu hidup dengan Hitler, dan bukan sembarang wanita juga yang sebegitu dicintai oleh seorang kaisar. Pilihannya, mau yang mana? Istri Hitler atau Istri pemilik Taj Mahal?. 
Wanita yang tangguh adalah wanita yang selalu membekali diri dengan nilai-nilai ajaran Islam yang mencakup semua aspek dalam kehidupan dalam kesehariannya, yang mencerminkan Akhlaqul Karimah. Figur wanita yang menjadi dambaan surga dan insya Allah kelak akan menjadi salah satu penghuninya.

Mengapa menjadi istri yang shalihah adalah suatu keharusan? Karena istri yang shalihah adalah:

1. Sebaik-baik Perhiasan

Allah menjadikan dunia dan seisinya sebagai perhiasan hidup untuk menguji manusia apakah mereka lulus atau tidak . Allah SWT berfirman:


“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa saja yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya. Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang ada di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering.” (QS Al-Kahfi [18]:7-8)

Dan, perhiasaan hidup yang paling tinggi ialah wanita saliha!

Diriwayatkan dari Abdullah ‘Amr bin ‘Ash, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Dunia adalah tempatnya kenikmatan/kesenangan dan sebaik-baik kesenangan hidup adalah wanita shalihah”

2. Sebagai Syarat Kebahagiaan Hidup Suaminya

Banyak teori yang menyesatkan tentang syarat hidup bahagaia antara lain: pandai, cantik, kuasa, terkenal, kaya dan banyak pengikutnya. Padahal Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah menetapkan bahwa sebaik-baik syarat kebahagiaan ada 4 (empat) sebagaimana sabda beliau:

“Empat syarat yang mendatangkan kebahagiaan seseorang, bila seseorang memiliki istri yang shalihah, anak shalihah, bergaul dengan orang-orang shalihah dan mempunyai sumber rezeki di negerinya sendiri (dimana ia berada).”

Dari Ismail bin Muhammad bin Sa’ad bin Abi Waqqas dari bapaknya dari kakeknya, katanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Diantara kebahagiaan anak Adam adalah: Istri yang shalihah, tempat tinggal yang baik, dan kendaraan yang baik. Dan, diantara kesengsaraan anak Adam ialah: Istri yang jahat,tempat tinggal yang buruk, dan kendaraan yang buruk.”

3. Sebagai Penyejuk Hati dan Penenteram Jiwa

Tidak ada manusia yang sanggup hidup sendiri di muka bumi ini. Maka Allah memberinya kecenderungan untuk mencari pasangan hidup agar hidupnya merasa aman dan damai. Dan sebaik-baik pasangan hidup adalah wanita yang shalihah. Sebagaimana Allah SWT berfirman:


“Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang . Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.” (QS Ar-Ruum [30]: 21)

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Tidak pernah seseorang memperoleh keuntungan yang besar setelah taqwa kepada Allah, lebih baik daripada seorang istri yang shalihah. Apabila diperintah ia menurut, apabila dipandang menyenangkan hati, apabila digilir tetap berbuat dan menerima dan apabila ditinggal pergi ia menjaga dirinya dan harta suaminya.” (HR Ibnu Majjah No.1847)

3. Sebagai Pembangun Umat dan Bangsa

Sebagian orang berpendapat bahwa wanita itu tidak memiliki peran apa-apa dalam kemajuan hidup berbangsa dan bernegara karena tugasnya hanya di dapur, dan di kamar saja. Pendapat itu sama sekali keliru, bahkan wanita itu sebenarnya menjadi tulang punggung kehidupan ini.

Perhatikanlah bahwa di balik kesuksesan seorang pemimpin, CEO atau sebagai apa saja, pastilah ada sosok wanita shalihah yang menjadi sumber inspirasi baginya, baik itu merupakan sosok dari ibundanya maupun sosok dari istrinya yang tercinta.

Tanpa wanita, kelahiran generasi akan terhenti dan kehidupan pun akan berakhir. Meremehkan wanita dan melecehkannya adalah suatu kezaliman besar!

Wanita itu bagaikan kebun yang yang subur yang menumbuhkan berbagai jenis tanaman dan pohon buah-buahan yang beraneka ragam. Hanya wanita yang memahami agama dengan baik saja serta mengamalkannya secara kaffah sajalah yang dapat memahami bahwa dirinya adalah wanita yang menjadi tulang punggung kehidupan dunia dan akhirat yang sempurna. Ia membuat hidup keluarganya menjadi kebun yang indah dan menghasilkan tanaman serta buah-buahan yang beraroma sedap dan berasa manis serta lezat.

Ia juga dapat menjadi pendamping suaminya di dunia dan di akhirat serta mendidik anak-anaknya menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah, karena sesungguhnya akhlak seorang istri akan tercermin pada akhlak anak-anaknya. Seorang istri dan ibu yang shalihah akan dapat mengantarkan keluarganya mencapai tujuan akhir dalam kehidupan ini, yaitu “sejahtera di dunia dan bahagia di akhirat!”

“Ya Allah, terimalah taubatku dan taubat mereka. Berikan kami semua kepada Nabi-Mu Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan Ibrahim ‘Alaihis Sallam. Ya Allah janganlah engkau kuasakan sebagian kami ke atas sebagian yang lain. Berilah manfaat pada sebagian kami dengan sebagian yang lain. Ya Allah, masukkan kami kedalam rahmat-Mu. Dan berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta hindarkanlah kami dari siksa neraka.” Amin.

Advertiser