Hikmah Meninggalkan Maksiat Menurut Ibnu Qoyyim - Siapa yang tak pernah bermaksiat didunia ini? nyaris tidak ada, bahkan seorang kiai sekali pun pasti pernah bermaksiat kepada Allah. Apalagi di era informasi seperti saat ini, setiap hari kadang menjadi maksiat untuk diri kita.
Dari televisi saja kita sudah dipertontonkan acara buka-bukaan aurat. Jelas, saat kita melihatnya sudah menjadi simpanan dosa. Itu maksiat.
Namun dibalik setiap maksiat yang kita lakukan, langkah terbaik dan terpuji yang harus segera kita lakukan adalah beristighfar. Saat melihat yang dilarang, ucapkan Astaghfirullah....mendengar orang menjelek-jelekkan orang lain, ucapkan, Astaghfirullah...
Tiada hari tanpa maksiat, mungkin itu bisa saja melekat pada diri kita, coba renungkan, hari ini, dari bangun pagi sampai dengan Anda membaca blog ini, sudah melakukan dosa apa? Itu maksiat...ucapkan, Astaghfirullah...
Pengampunan dalam Islam adalah hak prerogatif nya Allah, Sang Pencipta. Tugas kita hanya selalu memohon ampun. Berikut adalah beberapa hal yang menjadi hikmah takkala kita meninggalkan maksiat menurut Ibnu Qayim;
Dari televisi saja kita sudah dipertontonkan acara buka-bukaan aurat. Jelas, saat kita melihatnya sudah menjadi simpanan dosa. Itu maksiat.
Namun dibalik setiap maksiat yang kita lakukan, langkah terbaik dan terpuji yang harus segera kita lakukan adalah beristighfar. Saat melihat yang dilarang, ucapkan Astaghfirullah....mendengar orang menjelek-jelekkan orang lain, ucapkan, Astaghfirullah...
Tiada hari tanpa maksiat, mungkin itu bisa saja melekat pada diri kita, coba renungkan, hari ini, dari bangun pagi sampai dengan Anda membaca blog ini, sudah melakukan dosa apa? Itu maksiat...ucapkan, Astaghfirullah...
Pengampunan dalam Islam adalah hak prerogatif nya Allah, Sang Pencipta. Tugas kita hanya selalu memohon ampun. Berikut adalah beberapa hal yang menjadi hikmah takkala kita meninggalkan maksiat menurut Ibnu Qayim;
- Terpeliharanya harga diri dan kedudukan serta harta yang dijadikan oleh Alllah sebagai tiang bagi kemaslahatan dunia dan akhirat.
- Di cintai makhluk, bebasnya berbicara diantara mereka, baiknya kehidupan, segarnya badan, bersihnya jiwa, kuat serta lapangnya dada
- Mampu menahan beban kehinaan, tidak sedih dan gelisah, cahaya hati tidak dapat dipadamkan oleh kegelapan maksiat, terhindar dari rasa takut yang mengganggu ketenangan para pelaku dosa dan durhaka
- Mendapatkan jalan keluar dari kesulitan, kemudahan dalam mencari ilmu, rezeki datang dari arah yang tidak terduga-duga.
- Dekat dengan Allah dan para malikat, dijauhi syetan
- Tidak takut mati bahkan gembira menghadap rabbnya dan jika kembali kepada-Nya dunia dimatanya terasa kecil
- Merasakan lezatnya ibadah dan manisnya iman, dido’akan oleh orang banyak
- Ketika meninggal disambut oeleh malaikat dengan kabar gembira tentang surga
- Pada hari kiamat ia berlindung dibawah arsy di saat orang lain tenggelam dalam lautan keringa karena panas matahari
- Ia akan menjadi golongan kanan bersama kekasih Allah yang bertaqwa