Sebagai seorang muslim, kita harus yakin bahwa agama Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penyempurna dari agama-agama yang telah hadir sebelumnya. Artinya, tidak ada lagi agama yang diridhai oleh Allah di dunia ini selain Islam sejak diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Alquran. Alquran sendiri harus kita yakini sebagai kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah yang menghapus kitab-kitab sebelumnya seperti Taurat, Zabur dan Injil.
Keyakinan ini sesuai dengan perintah Allah dalam Alquran melalui sebuah ayat "Innaddiina 'indallahil Islam" dan "Alyauma akmaltu lakum dinakum, waathmamtu 'alaikum ni'mati waradhitulakumul Islama diinaa"
Namun sayangnya, Islam yang rahmatan lil'alamin ini dirasuki oleh paham-paham keblinger yang mengambil satu hukum dan keputusan justru menurut kepentingan mereka saja. Agama Islam adalah agama yang dihadirkan untuk menjadi petunjuk manusia dalam menjalani kehidupan dunia. Petunjuk ini harus didasarkan kepada kaidah-kaidah yang ada dalam Alquran dan Sunnah Nabi serta cara-cara mengambil hukum lain yang sah dalam Islam.
(Baca juga: Hikmah Meninggalkan Maksiat Menurut Ibnu Qayim)
Agama Islam tidak bisa hanya didasarkan pada memfungsikan akal saja, akal haruslah sejalan dengan apa yang dikatakan oleh dalil yang terdapat dalam Alquran dan Sunnah Nabi. Berikut adalah 3 jenis paham yang harus benar-benar kita hindari dalam menggunakan akal kita;
1. Paham Liberalisme
Di Indonesia, paham ini dipelopori oleh JIL, Jaringan Islam Liberal yang dedengkotnya sering membuat pernyataan yang sangat ditidak bisa diterima oleh mereka yang paham ahlussunna wal jamaah. Ulil Absar Abdallah adalah salah satu pentolan atau dedengkot dari jaringan ini.
Ulil sendiri pernah dicekal oleh pemerintah Malaysia dan memasukkannya dalam daftar hitam Imigrasi Malaysia karena mendapat protes dari persatuan Ulama Malaysia dan ditakutkan akan mengganggu akidah umat Islam di Malaysia dan .
Di Indonesia, paham ini banyak beredar didunia kampus, merasuki pikiran-pikiran mahasiswa dan dosen. Biasanya paham ini dibawa dan ditularkan oleh mereka yang belajar Islam di negara barat.
Saat ini jaringan ini mulai bertransformasi sedikit agar lebih bisa diterima oleh makin banyak kalangan. Jaringan ini mulai gencar memasukkan paham Islam Nusantara. Hastaq #IndonesiaTanpaJIL adalah wujud perlawanan masyakat akan makin maraknya paham liberalisme ini.
2. Paham Pluralisme
Menurut fatwa MUI, Pluralisme adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga.
Paham ini jelas bertentangan dengan Alquran yang menyatakan bahwa hanya Islam yang di Ridhai Allah. MUI sendiri sudah sangat jelas menyatakan bahwa paham pluralisme sangat bertentangan dengan Islam.
Dalam Islam, pluralisme adalah penghargaan akan kepercayaan umat lain, bukan menyetarakan atau menyamakan kedudukan semua agama. Sesuai dengan ayat "lakum diinukum waliyadin"
3. Paham Sekularisme
Menurut Wikipedia, Paham sekularisme adalah suatu pergerakan menuju pemisahan antara agama dan pemerintahan. Hal ini dapat berupa hal seperti mengurangi keterikatan antara pemerintahan dan agama negara, menggantikan hukum keagamaan dengan hukum sipil, dan menghilangkan pembedaan yang tidak adil dengan dasar agama. Hal ini dikatakan menunjang demokrasi dengan melindungi hak-hak kalangan beragama minoritas.
Paham ini pernah jaya di Turki di masa kepemimpinan Mustafa Kamal Attarturk, tapi sekarang, Turki sendiri sudah menyadari kesalahan pemahaman ini. Jadi, upaya-upaya menjauhkan sebuah pemerintahan dengan Agama adalah upaya penyebaran paham sekuler.
Di Indonesia, paham ini sudah mulai menyebar dengan diprakarsai oleh orang-orang yang menganut paham Liberal dan Sekuler.
Itu dia Tiga Paham Yang Harus Anda Hindari Dalam Islam. Karena paham-paham tersebut sangat jelas bertentangan dengan ajaran Islam yang rahmatan lil'alamin.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Alquran. Alquran sendiri harus kita yakini sebagai kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah yang menghapus kitab-kitab sebelumnya seperti Taurat, Zabur dan Injil.
Keyakinan ini sesuai dengan perintah Allah dalam Alquran melalui sebuah ayat "Innaddiina 'indallahil Islam" dan "Alyauma akmaltu lakum dinakum, waathmamtu 'alaikum ni'mati waradhitulakumul Islama diinaa"
Namun sayangnya, Islam yang rahmatan lil'alamin ini dirasuki oleh paham-paham keblinger yang mengambil satu hukum dan keputusan justru menurut kepentingan mereka saja. Agama Islam adalah agama yang dihadirkan untuk menjadi petunjuk manusia dalam menjalani kehidupan dunia. Petunjuk ini harus didasarkan kepada kaidah-kaidah yang ada dalam Alquran dan Sunnah Nabi serta cara-cara mengambil hukum lain yang sah dalam Islam.
(Baca juga: Hikmah Meninggalkan Maksiat Menurut Ibnu Qayim)
Agama Islam tidak bisa hanya didasarkan pada memfungsikan akal saja, akal haruslah sejalan dengan apa yang dikatakan oleh dalil yang terdapat dalam Alquran dan Sunnah Nabi. Berikut adalah 3 jenis paham yang harus benar-benar kita hindari dalam menggunakan akal kita;
1. Paham Liberalisme
Di Indonesia, paham ini dipelopori oleh JIL, Jaringan Islam Liberal yang dedengkotnya sering membuat pernyataan yang sangat ditidak bisa diterima oleh mereka yang paham ahlussunna wal jamaah. Ulil Absar Abdallah adalah salah satu pentolan atau dedengkot dari jaringan ini.
Ulil sendiri pernah dicekal oleh pemerintah Malaysia dan memasukkannya dalam daftar hitam Imigrasi Malaysia karena mendapat protes dari persatuan Ulama Malaysia dan ditakutkan akan mengganggu akidah umat Islam di Malaysia dan .
Di Indonesia, paham ini banyak beredar didunia kampus, merasuki pikiran-pikiran mahasiswa dan dosen. Biasanya paham ini dibawa dan ditularkan oleh mereka yang belajar Islam di negara barat.
Saat ini jaringan ini mulai bertransformasi sedikit agar lebih bisa diterima oleh makin banyak kalangan. Jaringan ini mulai gencar memasukkan paham Islam Nusantara. Hastaq #IndonesiaTanpaJIL adalah wujud perlawanan masyakat akan makin maraknya paham liberalisme ini.
![]() |
Ulil Absar Abdallah, Dedengkot JIL di Indonesia |
Advertiser
Menurut fatwa MUI, Pluralisme adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga.
Paham ini jelas bertentangan dengan Alquran yang menyatakan bahwa hanya Islam yang di Ridhai Allah. MUI sendiri sudah sangat jelas menyatakan bahwa paham pluralisme sangat bertentangan dengan Islam.
Dalam Islam, pluralisme adalah penghargaan akan kepercayaan umat lain, bukan menyetarakan atau menyamakan kedudukan semua agama. Sesuai dengan ayat "lakum diinukum waliyadin"
3. Paham Sekularisme
Menurut Wikipedia, Paham sekularisme adalah suatu pergerakan menuju pemisahan antara agama dan pemerintahan. Hal ini dapat berupa hal seperti mengurangi keterikatan antara pemerintahan dan agama negara, menggantikan hukum keagamaan dengan hukum sipil, dan menghilangkan pembedaan yang tidak adil dengan dasar agama. Hal ini dikatakan menunjang demokrasi dengan melindungi hak-hak kalangan beragama minoritas.
Paham ini pernah jaya di Turki di masa kepemimpinan Mustafa Kamal Attarturk, tapi sekarang, Turki sendiri sudah menyadari kesalahan pemahaman ini. Jadi, upaya-upaya menjauhkan sebuah pemerintahan dengan Agama adalah upaya penyebaran paham sekuler.
Di Indonesia, paham ini sudah mulai menyebar dengan diprakarsai oleh orang-orang yang menganut paham Liberal dan Sekuler.
Itu dia Tiga Paham Yang Harus Anda Hindari Dalam Islam. Karena paham-paham tersebut sangat jelas bertentangan dengan ajaran Islam yang rahmatan lil'alamin.